Lahan Pertanian Warga Mulai Dihujani Abu Erupsi Gunung Marapi 

Sumatera | Kamis, 12 Januari 2023 - 01:00 WIB

Lahan Pertanian Warga Mulai Dihujani Abu Erupsi Gunung Marapi 
Gunung Marapi menyemburkan abu vulkanik dan erupsi sebanyak tujuh kali hingga Sabtu (7/1/2023) siang (PVMBG)

TANAH DATAR (RIAUPOS.CO)  – Warga Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), mulai merasakan dampak dari erupsi Gunung Marapi. Lahan pertanian warga di Nagari Padang Laweh, Kecamatan Sungai Tarab, mendapat “hujanan” debu erupsi Gunung Marapi.

Meskipun abu vulkanik mulai menyelimuti, aktivitas warga setempat yang mayoritas bertani masih terlihat normal. Mereka tetap berkegiatan sebagaimana biasanya.


“Kalau aktivitas warga tidak terganggu, tetap ke sawah atau ke ladang. Namun tentunya kami tetap waspada,” kata Syafrial, salah seorang petani di Nagari Padang Laweh saat ditemui di Padang Laweh, Rabu (11/1).

Syafrial mengaku abu erupsi Gunung Marapi bagus untuk tanaman, karena bisa menjadikan tanaman menjadi subur. Di sisi lain, abu erupsi Gunung Marapi tidak baik untuk ternak. Sebab, abu yang menempel di rumput bila dimakan bisa membuat ternak batuk dan bocor.

“Rumput kalau ada abu itu harus dibasuh sebelum diberikan untuk dimakan ternak, kalau tidak ternak itu bisa sakit perut atau bocor,” kata Syafrial.

Hendri Dunan, warga Padang Laweh lainnya, mengatakan Gunung Marapi diharapkan tidak mengeluarkan awan panas seperti yang pernah terjadi di daerah lainnya di Indonesia. Seperti di Gunung Semeru (Jawa Timur) atau Sinabung (Sumatera Utara).

Hendri Dunan bertempat tinggal enam kilometer dari kawah Gunung Marapi. Dia dan masyarakat setempat tetap waspada dan mengikuti imbauan Bupati Tanah Datar.

“Kalau erupsi seperti ini biasa, bahkan bagus untuk tanaman, dulu-dulu juga pernah erupsi,” katanya.

Sebelumnya Bupati Tanah Datar Eka Putra mengimbau masyarakat terkait kesiapsiagaan terhadap bencana erupsi Gunung Marapi yang tiga hari terakhir mengalami aktivitas cukup intens.

Imbauan dikeluarkan Bupati usai melakukan peninjauan ke beberapa titik di sekitaran kaki Gunung Marapi juga berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait aktivitas erupsi yang semakin meningkat serta hasil koordinasi dengan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Barat.

“Saya mengimbau kepada para pendaki dan masyarakat kita terutama kepada petani untuk menghentikan dulu aktivitas dengan radius tiga kilometer dari puncak gunung, dan tetap waspada” ujar Eka Putra.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook